Posts

Showing posts from 2005

napak tilas 2

menggapai mimpi... Program ceria dengan cita cita mulia untuk para pengamen jalanan mewujudkan mimpi mereka.... punya album rekaman karya sendiri... Walaupun ceria.... demi rating, program ini tetap menggali kisah dramatis dari para pengamen yang menjadi narasumbernya.... Berbagai strategi dilakukan untuk membuat kisah mereka semakin dramatis.. Mulai dari pendekatan ringan seperti traktir makan sampai kesabaran mendengar curhat mereka, yang akan jadi sumber cerita. Tentu saja tak semua bisa dipercaya..perlu pendalaman dan konfirmasi sana sini tentang kebenarannya. Tak hanya itu, berbagai kejutan pun disiapkan untuk menambah kedramatisan kisah hidup mereka.. seperti keinginan seorang pengamen membelikan baju untuk ibu dan adiknya, yang kemudian diakomodir oleh tim menggapai mimpi.. Tentu saja proses pemberian baju itu diatur sedemikian rupa agar tampak lebih dramatis... Dan hujan airmata pun jatuh di rumah kecil sang pengamen.... Itu hanya salah satu kejutan yang diberikan menggapai mi

napak tilas 1

Agustus 2004 ''dina... Selamat yah....kamu sekarang di program kd, kejamnya dunia... Hahaha..gak usah ngurusin sby lagi..'' tawa mbak endah (produser malam) masih terdengar di seberang...meninggalkan saya yang terbengong takjub tak percaya semua ini akan menimpa saya.... Waduh....sialan banget yah..kutukan apa.. sampai saya ada di program aneh begini.. Baru masuk transtv.. baru 3 bulan di reportase.. Baru ngerasain liputan harian...baru belajar jadi jurnalis.. Eeehhh.. Lhah kok dipindah disini... Kejamnya dunia resmi mengudara 22 september 2004 dan mulai 1 oktober 2004, tayang tiap hari alias striping.. program hujan airmata dan penuh rekon ini tayang setiap hari.... Gak kebayang banget.... Tapi mungkin ini gara gara kualat ama ipul dan icut..(yg bikin pilot project kd yg luar biasa hujan air mata itu..hihi..) Karena waktu mereka sibuk liputan dan rekon sampe dini hari..(dengan muka kuyu, cape' kurang tidur.. plus peralatan segambreng), saya sering godain mereka.. B

sejauh apa langkahku?

ini hari kedua di lhokseumawe, nad... masih berkutat dengan segala penat.... dari sebuah tugas yang berat...buatku tugas yang tak mungkin dihindari..apalagi ditolak... terasa bodoh sekali aku... tak tahu apa yang sebenarnya kucari disini... di tempat dimana terlalu banyak derita... walau alamnya sangat indah... apa yang kuperbuat disini? apa yang bisa kulaporkan dari sini? begitu banyak yang ingin dikatakan... tapi... rasanya semua tak jelas... bodohnya aku... tapi kenapa harus aku? manusia bodoh yang dipilih..... atau mungkin ini akan jadi sebuah ukuran? seberapa jauh aku telah melangkah disini...

lagi

malam itu... aku melukaimu..lagi.. sebuah luka yang sama... seperti aku sengaja melakukan itu.. mengulangnya...menoreh lagi lebih dalam... karena aku tau kau tak suka... tapi... sungguh.. tak bermaksud aku membuatmu terluka... mengorek bekas luka yang dulu.. maafkan aku sayang... sungguh aku tak ingin melukaimu...lagi...

panggung

"tuluskah hatimu..mencintai aku...." malam ini... aris begitu ceria menyanyikan lagu lagu radja, band idolanya... berjingkrak, melompat, teriak.. lepaskan sukacita... mungkin tak pernah terlintas dalam benaknya menginjakkan hardrock cafe jakarta..walau hanya beberapa jam saja... malam ini.. radja.. merayakan penghargaan double platinum atas penjualan album terbarunya... sekitar 6 lagu hits dibawakan radja..menghibur para undangan yang mayoritas adalah penggemarnya... termasuk aris yang sengaja kami hadirkan disana... bermacam ekspresi tampak di wajah polosnya... mulai dari senyum, tawa, bengong sampai melongo.. melihat iyan sang vokalis yang jingkrak sana jingkrak sini...persis ayam mau betelur... aris seorang pengamen.. pengamen bis kota di terminal kampung melayu... suara emasnya mampu mengalahkan deru mesin bis kota yang melaju di relung kota jakarta... menemani penumpang yang terkantuk kantuk atau mereka yang hanya menatap nanar kemacetan jakarta... aris dan radja... wala

Surabaya, Desember '96

"ooo...indah kuingat dirimu..bilang ingin kau bertemu..walau terlarang untukmu.." :) lama sudah rasanya aku gak dengar suara itu.. surabaya.. 9 tahun lalu..waktu yang cukup lama... kenangan kenangan itu.. lalu lalang dalam bayangan... cinta monyet..cinta sejati.. atau cinta pertama?... entahlah.. yang jelas, semua kenangan itu adalah bagian dari proses kehidupan... memang tak semua cinta bisa kita genggam erat selamanya... tapi tetap aja.. silaturahmi itu gak hilang... dan sekarang masih tetaplah sebuah proses bagi kita.. saat melangkah sendiri.. menemukan cinta yang lain... "juwita..apa kabarmu?...aku rindu.."

sebuah proses pendewasaan diri...

"friksi itu udah biasa din... setiap program pasti ada friksi di dalamnya.." begitu kata seorang teman malam itu.. iya sih.. emang.. friksi..konflik..pasti ada dimana mana.. mungkin cuma kadarnya aja yang beda....ada yang dikit..sedang.. ampe parah...sebulan marah marah... hehe.. thanx to benu..yang membuat sisi gelapku bisa keluar dengan sempurna.. ;p but it's over... memendam emosi itu tidak baik... tapi memang ada cara mengeluarkan emosi dengan baik... nah yang itu aku emang blum tau... jadi bawaannya marah marah mulu'... mungkin buat sebagian teman di program ini.. sikap benu bukan jadi masalah.. tapi buat aku itu masalah besar... yup..memang tiap individu di program ini sangat unik... tiap individu punya style masing masing... dan semua harus melewati proses adaptasi satu sama lain... jadi..setelah kemarahan itu reda.. akal sehat kembali menyapa.. aku berpikir.. tidak ada yang salah.. antara aku dan benu... then.. i think it's over.. lega duonch... ;D tapi te

kejamkah dunia?

memandang indah senja losari... menapaki jalanan sepanjang pantai... dari balik teralis mata mata menyala... tapi ada sebersit duka di sana... tawa kosong napi penghuni lapas.. dan terdengar lengking nyaring suara aco'.. si pengamen cilik dengan gitar mungilnya... diantara kerlip lampu kaki lima tanjung bunga... entah otak atau hati yang tak berfungsi... ketika tertawa disela ratapan dan keluh kesah... entah akal atau nurani yang mati... saat tersenyum diantara deraian air mata... 7 hari sudah di makassar... yah.. 7 hari... setiap hari hanya mencari penderitaan... yang tidak hanya sekedar penderitaan... begitu kejamkah dunia?...

senja di losari

di sini... duduk disini.... angin semilir tenang.. tapi laut sedikit bergelombang... sayang.. senja hanya remang remang.. tak ada kilau kemasan yang garang... tapi aku tetap disini... menikmati sendiri..

nenek wati..

"jangan nak... kasihan anak anak saya kalau lihat di tv...biar saya saja yang begini menanggung malu..." hanya itu yang terucap dari bibir peotnya.. nenek.. begitu ia kerap di sapa..terlunta lunta di emperan stasiun tanah abang dengan dua anak laki laki yang masih kecil... umurnya masih 42 tahun.. belum pantas seharusnya untuk dipanggil nenek.. apalagi belum punya cucu.. tapi kenapa dipanggil nenek? "entahlah..mungkin karena penampilan saya yang kaya' nenek.." jawabnya.. yah... beban hidup yang berat membuat nenek wati lebih tua dari usianya.. nenek wati merantau ke jakarta dengan sejuta harapan bisa hidup lebih baik dari pada di lampung, kota yang menyimpan sejuta kenangan pahit dalam hidupnya. Di kota inilah.. suami tercinta menghembuskan nafas terakhirnya di pangkuan wanita lain..."saya cuma terima kuburannya aja" begitu sesalmu.. yah..laki laki yang dicintai hidup mati itu menikahi seorang janda kaya di bandar metro.. jelas tanpa sepengatahuan nene

kLiK....klik..cetak..cetuk..

klik..klik.. cetak..cetuk.. basah lagi.. basah lagi... lagi lagi basah... bikin aku tetap duduk di sini.. di lantai tiga.. di gedung sembilan lantai.. klik..klik..klik... begitu dan begitu... tapi tak kunjung ketemu.. apa yang kucari.. ...."why do i still care for u..." hmmm.. lumayan lah.. biar gombal lagu ini enak juga... diantara klik klik dan cetak cetuk.. keybord dan mouse berlomba... diantara rintik hujan tak juga reda.. aku masih tetap disini... klik..klik.. cetak..cetuk... cetak..cetuk...

jUm'at.. SaBtu..miNggU...

jumat..sabtu..minggu... selalu begitu... resah dengan urutan waktu.. saat jarak memisahkan kita.. walau cuma sementara... tak tahu apa gunanya kuhitung terus... toh... waktu akan terus berjalan bukan??.. harusnya tak perlu kuhitung lagi... karna ku tahu kamu pasti kembali...

tit..tut..kangen...

tit tut tit tut... "K A N G E N..." hhmmm...... KANGEN?... yup.. kangen selalu kata itu yang terlontar setiap hari.. setiap kita berjauhan.. kata itu seperti obat mujarab, di antara bunyi titut..titut handphoneku.. dan selalu kubalas "kAnGeN juga..." bahkan.. saat dekat pun itu sering terucap.. seberapa dalam cinta kita sayang??... bagaimana mengukurnya??... berapa meter dalamnya??... aku tak pernah tahu dan tak akan tahu apa jawabnya.. yang jelas kutahu.. semua rasaku melebihi semua kata kangenku untukmu...

tante eva...

diujung loteng itu, dia merintih tertahan... entah sakit apa yang dirasakannya..sakit badan atau sakit hati? entahlah... dan tubuh lunglai itu hanya bisa terbaring.. tanpa daya, tanpa tenaga.. kurus kering seperti cacing.. eva, begitu warga sekitar memanggilnya.. hanya bisa menerawang menatap lobang genteng yang memayungi tidurnya, di sudut loteng itu.. padahal minggu lalu, eva masih bisa berjoget riang di tengah orkes dorong yang mangkal di warung dekat kosnya.. berjoget menghibur diri, diantara lelahnya bekerja jadi kuli.. kuli?... eva?... ya.. eva memang kuli bangunan.. walau pekerjaan kasar, eva punya jiwa wanita.. bahkan sebelum berangkat kerja, eva selalu merias wajahnya, seperti wanita karir layaknya... kalau tidak lelah.. eva juga sering menjajakan tubuhnya di pinggir jalanan.. diantara remang malam.. tapi hanya tubuhnya.. bukan cintanya.. cinta eva hanya bertambat di pelabuhan hati seorang duda beranak satu.. eva..eva.. muhamad evandi seharusnya jadi nama yang gagah.. tapi eva